Minggu, 22 April 2012

Nabi Khidir Hadir Ketika Rosullullah Wafat, bag 2

Halaman sebelumnya, Selanjutnya Rosullullah saw bersabda, “Masuklah Engkau Malaikat Kematian, Maka Malaikat Kematianpun masuk sambil mengucapkan salam, “Assalamu ‘alaika yaa Rosullullah” Rosullullah menjawab, “Wa laika salam, hai malaikat kematian, engkau datang untuk berkunjung atau untuk mencabut nyawaku?” Kata malaikat Kematian, “Saya datang untuk berkunjung dan untuk mencabut nyawa, sekiranya Engkau mengijinkan. Kalau tidak maka saya akan kembali”.
Kata Rosullullah, “ Hai Malaikat Kematian, dimana Jibril Engkau tinggalkan?” Kata malaikat Kematian, ”Dia saya tinggalkan di langit duniadan para malaikat sedang menghormat memuliakan dia”. Tidak selang sesaat Malaikat Jibril as pun turun dan duduk diarah kepala Rosullullah saw. Kata Rosullullah saw, “Tahukah Engkau kalau ajalku telah dekat?” Jawab malaikat Jibril, “Ya Tahu, Yaa Rosullullah” Kata Rosullullah, “Beritahukanlah kepadaku kemuliaan yang menggembirakanku di sisi Allah”.
Kata Jibril, “Sungguh pintu-pintu langit telah dibuka, para malaikat telah berbaris rapi, menanti ruh engkau di langit, pintu-pintu surga telah telah dibuka dan para bidadari telah berhias menanti kehadiran ruh Engkau”.
Kata Rosullullah, “Alhamdulillah, Hai Jibril, berilah berita gembira tentang umatku di hari kiamat”. Jibril berkata, “Saya beritahukan, bahwa sesungguhnya bahwa Allah ta’ala berfirman, Sungguh telah Aku larang para nabi masuk ke dalam Surga, sehingga engkau masuk lebih dulu, dan Aku larang juga semua umat sehingga umat engkau masuk lebih dahulu.” Kata Rosullullah, “Sekarang telah puas hatiku dan hilanglah rasa susahku. Hai malaikat Kematian mendekatlah kepadaku.”
Saat-saat Rosullullah Muhammad saw Sakaratul Maut

Malaikat Kematian mendekat dan melaksanakan tugasnya mencabut ruh Beliau, dan ketika ruh sampai di pusat (perut), Rosullullah berkata, “Hai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati itu” maka malaikat Jibril memalingkan wajahnya dari Rosullullah saw, “Hai Jibril apakah Engkau tidak suka melihat wajahku?” Kata Jibril, “Wahai kekasih Allah, siapakah orangnya yang sampai hati melihat wajah Engkau, sedang Engkau di dalam sakaratul maut”.
Annas bin Malik ra berkata, “ketika ruh nabi Muhammad saw sampai di dada beliau bersabda, Aku wasiatkan agar kamu sekalan menjaga sholat dan apa-apa yang menjadi tanggungannmu maka, masih saja beliau berwasiat dengan keduanya itu sampai putuslah perkataannya.”
Kata Ali ra, ´Sungguh Rosullullah saw ketika menjelang akhir hanyatnya telah menggerakkan dua bbibirnya dua kali, dan ketika saya mendekatkan telinga, saya mendengarkan beliau mengucapkan dengan pelan-pelan, umatku… umatku…”
Maka ruh Rosulullah saw dicabut pada hari senin bulan Rabi’ul awwal. Seandainya dunia ini akan kekal bagi seseorang, Niscaya Rosulullah saw di dunia ini akan kekal.
Saat-saat Jenazah Rosullullah Muhammad di mandikan

Diriwayatkan, bahwa Ali telah membaringkan jenazah Rosullullah saw untuk dimandikan tiba-tiba ada suara dari sudut rumah yang mengatakan dengan keras sekali, “Muhammad jangan engkau mandikan karena dia sudah suci dan disucikan” maka timbullah keragu-raguan pada diri Ali terhadap suara itu. Kata Ali, “Siapa Engkau sebenarnya, karena sesungguhnya Nabi Muhammad saw telah memerintahkan untuk memandikan.”
Tiba-tiba ada suara lain yang mengatakan, “Wahai Ali, mandikanlah dia,karena sesungguhnya suara yang pertama tadi adalah suara Iblis terkutuk, sebab dengki terhadap Muhammad saw maka dia bermaksud agar beliau dimasukkan ke dalam kubur tanpa dimandikan”.
Kata Ali, “Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu, sebab Engkau telah memberitahukan bahwa tadi itu suara iblis terkutuk, maka siapakah Engkau?” Suara itu menjawab, “Saya adalah Nabi Khidir, menghadiri jenazah Nabi Muhammad saw.”
Selanjutnya Ali ra, memandikan Jasad Nabi Muhammad saw, Fadhal bin Abbas dan Usamah bin Zahid ra yang menuangkan air dan malaikat Jibril telah datang dengan membawa obat penahan kehancuran jasad dari surga. Kemudian mereka mengkafani beliau serta menguburnya di kamar Siti Aisyah ra, di tengah malam Rabu, sedang Siti Aisyah ra berdiri di atas kubur Nabi Muhammad saw sambil berkata, “Hai orang yang belum pernah mengenakan pakaian dari sutra, dan belum pernah tidur di atas ranjang yang empuk, hai orang yang keluar dari dunia sedang perutnya belum pernah kenyang meskipun dengan roti, dengan gandum kasar; hai orang yang memilih tidur di atas tikar daripada balai/ranjang; hai orang yang tidak tidur sepanjang malam karena takut siksa neraka Sa’ir”
Kisah Rosullullah Muhammad saw wafat terdapat dalam kitab Duratun Nasihin, Pengajian ke 16.
Halaman sebelumnya ( rosullullah )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar